Ada banyak cara yang dilakukan orang ketika merasa kehilangan. Mengapa kamu memilih menyendiri? Mengabaikan perhatian tak bertepi yang diberikan sahabat-sahabatmu. Tentang kehilangan dan melepaskan memang bukan perkara gampang untuk dilakukan. Mungkin 4 SKS dalam satu semester tidak cukup untuk membuatmu memahami.
Ada perasaan yang sulit dilukiskan dengan kata-kata. Seperti benang kusut
yang tak tahu dimana ujungnya. Entahlah, definisi apa yang harus dipelajari.
Apakah ia bernama kecewa, atau gempita? Atau hanya merasakan hampa. Kosong,
seperti tanpa udara. Apakah ini rindu yang bergelayut mesra? Atau hanya amarah
gejolak sukma?
Apapun yang kamu rasakan, jangan sampai mengaduk-aduk jiwa. Ingat, remote
control pengendali emosi itu ada di tanganmu, bukan mereka. Bungkam cemoohan
dan tawa sinis yang mereka lemparkan itu dengan senyuman dan keberhasilan.
Buktikan kamu bisa melampaui perjuangan ini sampai akhir. Kalau pernah
menerjang badai, kenapa harus menggigil menghadapi gerimis?
Take a deep breath..
Menepi sejenak untuk berdamai dengan diri sendiri itu sah-sah saja. Hanya
jangan kelamaan. Dunia menunggu prestasimu. Tanggungjawabmu sudah dinanti.
Untuk seorang sahabat,
Aku merindukanmu..
No comments:
Post a Comment